Balikpapan

East Kalimantan

Telepon

(0542) 425381

Email

humas@untri.ac.id

Ada banyak sekali kasus korupsi di berbagai negara dengan total kerugian luar biasa. Simak beberapa skandal korupsi di artikel ini!

Pembahasan kasus korupsi di berbagai negara seperti tidak ada habisnya. Sebab, ada saja kasus-kasus korupsi yang terjadi dengan jumlah penggelapan dana yang fantastis.

Masyarakat dari belahan bumi mana pun berharap bahwa kasus-kasus korupsi seperti saat ini segera berakhir. Skandal korupsi bukan hanya merugikan kas negara saja, melainkan berefek pada setiap lapisan masyarakat.

5 Skandal Kasus Korupsi di Berbagai Negara yang Terkenal

Korupsi terjadi di belahan dunia mana pun. Hal ini merupakan bukti nyata bahwa kejahatan korupsi sudah mendarah daging. Semua orang berpotensi melakukannya hanya saja berbeda besaran korupsi dan hal yang dikorupsi.

Berikut ini adalah beberapa perkara korupsi di berbagai negara yang berhasil mendapat perhatian publik. Informasi ini sebagai pengingat bahwa ada segelintir orang egois yang sudah merampas hak orang lain demi memperkaya diri sendiri.

Siapa yang mengira bahwa pelaku korupsi yang satu ini adalah seorang presiden dari negara Ukraina. Viktor mendapatkan tanggung jawab tersebut pada tahun 2010 dan jabatannya berakhir pada tahun 2014.

Dari perbuatan penyelewengan Viktor ini kerugiannya mencapai US$40 miliar. Informasi terakhir menyebutkan bahwa dari total penggelapan uang tersebut baru US$1,5 miliar yang kembali ke kas negara.

Kasus korupsi selanjutnya datang dari Negara Nigeria. Kali ini, pelaku korupsinya juga seorang presiden dari Nigeria yang mulai mengemban tanggung jawab tersebut pada 1993.

Kasus korupsi yang Sani Abacha lakukan tidak terlalu tersorot sepanjang masa hidupnya. Baru ketika Sani Abacha meninggal pada tahun 1998, kasus korupsi secara perlahan terkuak ke publik.

Besaran korupsi yang Sani Abaca lakukan antara US$3 miliar dan US$5 milliar. Kabar baiknya, pada tahun 2014 Departemen Kehakiman AS berhasil membekukan dana terlarang dari Sani Abacha.

Lagi, tersangka korupsi kali ini juga seseorang yang menjabat sebagai presiden, Alberto Fujimori. Selama masa jabatannya, Alberto Fujimori telah menggelapkan sebesar 75% anggaran BIN.

Naasnya, di mata rakyat Alberto Fujimori memiliki citra yang bersih. Rakyat Peru yang merasa memiliki presiden baik harus menelan pil pahit. Karena pada kenyataannya Alberto Fujimori telah menggelapkan dana rakyat sebesar US$600 juta.

Sebelum dijatuhi vonis hukuman penjara selama minimal 30 tahun, Alberto Fujimori sempat kabur ke Jepang pada tahun 2000.

Pidana korupsi dari Francisco Correa tergolong sebagai pidana korupsi besar di mata dunia. Bagaimana tidak, skandal korupsi ini sangat terorganisir dengan baik. Sehingga butuh waktu cukup lama menemukan titik kecurangan dan pada akhirnya membongkar skandal korupsinya.

Francisco Correa mendapatkan hukuman penjara selama 51 tahun akibat tindakan korupsinya. Sedangkan sekutu terdekatnya, Mariano Rajoy, mendapat hukuman denda yang besarnya hampir US$50 juta.

Di negara tetangga terjadi skandal korupsi yang melibatkan mantan PM Malaysia, Najib Razak. Razak diduga telah memasukkan dana 1Malaysia Development Berhad sebesar US$4,5 milliar ke rekening pribadinya.

Namun, tuntutan hukuman 12 tahun penjara justru dikurangi menjadi setengahnya. Bukan hanya itu saja dendanya juga mendapat pengurangan menjadi 50 juta ringgi dari 210 juta ringgit.

Penutup

Itulah beberapa informasi singkat terkait kasus korupsi di berbagai negara yang bisa diketahui. Semua orang pasti berharap agar kasus korupsi cukup sampai di sini saja dan tidak bertambah lagi.