Balikpapan

East Kalimantan

Telepon

(0542) 425381

Email

humas@untri.ac.id

Terdapat kebiasaan sosial yang harus dihentikan, demi menciptakan gaya hidup positif. Perilaku buruk tersebut rupanya cukup umum dilakukan. Simak ini.

Sudah jelas bahwa manusia merupakan makhluk sosial. Oleh karena itu diperlukan citra yang positif untuk membangun kualitas diri di tengah-tengah masyarakat. Namun terkadang kebiasaan diri seringkali tidak disadari sebagai sesuatu yang buruk atau merugikan orang lain. Bahkan tidak sadar bahwa perilaku tersebut bisa merugikan diri sendiri.

Untuk itu seseorang harus bisa memahami perilakunya yang terkesan negatif dan berubah menjadi pribadi yang tidak toxic.

Selain berbuat baik pada diri sendiri, maka terdapat kebiasaan sosial yang harus dihentikan agar tidak merusak citra positif tersebut. Diperlukan langkah-langkah kecil dan konsisten untuk membuat perubahan yang lebih baik.

5 Kebiasaan Sosial yang Harus Dihentikan

Simak apa saja kebiasaan sosial yang berdampak buruk bagi individu dan bisa merugikan orang lain, sebagai berikut.

Penggunaan media sosial dan ponsel pintar bisa menjadi salah satu kebiasaan beracun yang tidak sehat.
Tidak diragukan lagi, media sosial mempunyai manfaatnya masing-masing. Namun tak dapat disangkal bahwa medsos dapat membuat ketagihan atau kecanduan.

Menghabiskan banyak waktu di media sosial dapat menciptakan masalah pada citra diri dan akhirnya menimbulkan FOMO.

FOMO atau Fear of Missing Out adalah rasa cemas, takut, hingga depresi karena khawatir akan tertinggal dari tren-tren yang sedang ramai.

Asupan konten dari media sosial dapat membuat seseorang merasa stress karena terus melihat kebahagiaan dan kesenangan orang lain.

Maka untuk mengatasi kebiasaan buruk ini yaitu dengan membatasi jam bermain ponsel. Fokuslah pada hal-hal nyata yang ada di sekitar seperti mengerjakan hobi ataupun melakukan pertemuan dengan teman dan keluarga.

Kebiasaan sosial yang harus dihentikan selanjutnya adalah sibuk sepanjang waktu. Ini seringkali terjadi ketika seseorang merasa tidak ada waktu untuk hal-hal baik dalam hidup.

Jika kesibukan ini berlangsung dalam waktu yang lama, maka dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental bahkan berujung burnout.

Hal itulah yang menjadikan kesibukan terus-menerus sebagai kebiasaan toxic, karena tidak terhubung dengan kegiatan sosial lainnya.

Agar kehidupan tidak monoton karena diisi kesibukan sepanjang waktu, maka cobalah untuk melakukan aktivitas sosial seperti berkumpul bersama keluarga, kerja bakti dengan lingkungan sekitar hingga bergabung dengan komunitas sosial.

Bergosip merupakan kebiasaan sosial yang harus dihentikan mulai sejak dini. Hal ini karena gosip hanya akan merusak reputasi orang lain.

Umumnya gosip berupa berupa informasi yang tidak sesuai, cenderung berbeda, dan bisa memantik konflik antar sesama.

Apabila kebiasaan ini terus dilakukan, maka akan menurunkan rasa percaya orang lain dan meningkatkan rasa was-was.

Membandingkan diri dengan kehidupan orang lain dapat menimbulkan perasaan tidak mampu dan cemas.

Perilaku buruk ini juga bisa menciptakan rasa tidak nyaman kepada lawan bicara yang ingin ceritanya didengarkan.

Sikap membandingkan diri dengan orang lain hanya akan membuat hidup terasa kurang memuaskan.

Sangat penting untuk membuat batasan diri atau tidak beradu nasib dengan kehidupan orang lain. Sebab setiap manusia memiliki ujian hidup dan kemampuan masing-masing.

Kunci untuk mencegah perilaku beracun ini adalah dengan memiliki banyak rasa syukur dan cukup serta fokus terhadap kehidupan diri sendiri.

Kebiasaan terlambat menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap orang lain dan dapat berdampak negatif pada hubungan profesional.

Terlalu sering terlambat bisa membuat stres dan terburu-buru dalam setiap aktivitas. Akibatnya dapat menurunkan kualitas hidup.

Untuk mencegah perilaku buruk ini, maka diperlukan perencanaan ke depan dengan mengalokasikan waktu. Hal ini berguna untuk membantu seseorang agar lebih tepat waktu dan penuh rasa hormat.

Dengan meninggalkan kebiasaan negatif menjadi kebiasaan positif, seperti memprioritaskan perawatan diri, menetapkan batasan, dan mengatur waktu maka individu dapat memperoleh kehidupan sosial yang memuaskan dan menyenangkan.

Kesimpulan

Itulah lima kebiasaan sosial yang harus dihentikan untuk membuat perubahan positif dan lebih baik bagi diri sendiri.